Jakarta | Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada anggota Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yaitu Aipda Gusmik yang telah mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Daarul Gusmik Al-Hufadz dan Masjid Al-Bir Brigade Arsy di Kedung Halang, Bogor Utara, Kota Bogor. Pesantren ini telah menjadi rumah belajar bagi santriawan dan santriawati, semuanya mendapatkan pendidikan secara gratis tanpa dipungut biaya.
Rizqi Fathul Hakim selaku Ketua Umum PB INSPIRA menyatakan bahwa kedermawanan hati Aipda Gusmik dalam mendirikan pesantren ini patut dihargai dan dijadikan teladan. “Tentu hal ini patut diberikan apresiasi setinggi-tingginya, di mana pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membangun peradaban manusia,” ujarnya saat memberikan keterangan Persnya.
Ia menambahkan bahwa tindakan Aipda Gusmik tidak terlepas dari kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang selalu mendorong anggotanya untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Perjuangan Aipda Gusmik sebagai pejuang pendidikan Qur’an dimulai dari sebuah pengalaman pribadi yang mendalam. Pada 22 Februari 2021, Aipda Gusmik mengalami ujian kesehatan berupa stroke ringan yang menyebabkan dirinya hanya bisa beraktivitas terbatas di rumah. Suatu hari saat menonton TV, Aipda Gusmik tak sengaja melihat ceramah yang menyentuh hatinya tentang keutamaan penghafal Al-Qur’an. Ceramah itu mengetuk hati beliau untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an dan memulai perjalanan menjadi penghafal.
Sebagai bentuk dukungan kepada santri, Aipda Gusmik mulai membagikan Al-Qur’an. Dari permulaan dengan 21 Al-Qur’an, hingga saat ini, beliau telah membagikan sekitar 5000 Al-Qur’an kepada anak yatim, pondok pesantren, masjid, mushola, TPQ, dan santri di lingkungan sekitarnya. Semangat yang dibawa Aipda Gusmik terus berkembang, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan pesantren sendiri dan membina hingga saat ini sebanyak 300 santri penghafal Al-Qur’an.
Aipda Gusmik memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengabdiannya kepada negara. Aipda Gusmik sempat mengikuti Pendidikan Pemburu Rajawali 4 besutan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar Jawa Barat selama 3 Bulan, setelah selesai pendidikan tersebut, ia langsung ditugaskan di Timor Timur sebagai Satgas Darat Rajawali 4 Pemburu pada tahun 1998.
Ia pernah terlibat dalam berbagai operasi penting, antara lain: Operasi Tatoli di Timor Timur pada tahun 1998, Operasi Mutiara 1 di Ambon tahun 1999, dan Operasi Sadar Rencong di Aceh tahun 2002. Dedikasinya dalam berbagai operasi ini menunjukkan pengabdiannya yang luar biasa di instansi Kepolisian.
Rizqi Fathul Hakim berharap agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat memberikan support dan apresiasi lebih kepada Aipda Gusmik yang secara sukarela membantu ratusan anak bangsa mendapatkan pendidikan gratis. “Kami berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat memberikan support dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Aipda Gusmik yang telah secara sukarela membantu ratusan anak bangsa mengenyam pendidikan secara gratis ini,” tandas Rizqi.
Selain membina santri, Aipda Gusmik juga secara konsisten membagikan makanan gratis setiap hari Jumat dan Minggu kepada masyarakat setempat.
Langkah Aipda Gusmik ini tidak hanya mencerminkan ketulusan hati seorang polisi yang peduli terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi contoh bagaimana peran polisi dapat lebih dari sekedar penegakan hukum, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial di masyarakat.